Adab-adab dalam berdo’a agar cepat di kabulkan

Berdoa adalah sebuah kewajiban sebagai mengagungkan Allah SWT. Karena seorang hamba yang berdo’a berarti memperakui dirinya yang tidak punya kekuatan apa apa, memiliki kekurangan dan keterbatasan. Maka yang akan menyempurnakan kekurangan adalah Allah SWT.

Apabila seorang hamba itu sakit maka Allah yang akan menyembuhkan, apabila seorang hamba itu miskin maka Allah lah yang akan mengkayakan, apabila seorang hamba itu lemah maka Allahlah yang akan menguatkannya, apbila hamba itu lemah di hadapan musuh maka Allah SWT yang akan memberikan pertolongan dan kemenangan. Berarti setiap saat seorang hamba itu tidak boleh lepas dari Allah SWT

Maka semestinya seorang hamba itu mengagungkan Allah dengan meminta belas kasihan dari Allah, meminta rahmat allah, nikmat, berkah dan karunia dari Allah. Sehingga dapat menjalani hidup dengan baik, mudah dan ringan. Dan insya Allah menjadi hamba dengan makna yang sebenarnya. Yaitu merendahkan diri serendah rendahnya, menghinakan diri sehina-hinannya di hadapan Allah yang maha mulia. Itu semua didapatkan melalui do’a.


Namun supaya doa itu betul, mestilah orang yang berdoa itu memiliki akhlak & memiliki adab di dalam doa. Nah itulah yang akan di terangkan pada artikel kali ini. Ada beberapa adab adab berdo’a agar di kabulkan oleh Allah di uraikan sebagai berikut:

1)    Memuji Allah, shalawat dan berdo’a

Jangan langsung-langsung saja ketika berdoa, tetapi mulailah dengan memuji –muji Allah dengan mengucapkan “Alhamdulillahirobbil’alamin”. Boleh di panjangkan lagi..

Lalu setelah itu di iringi dengan bershalawat dan salam kepada rasulullah “Assolatu wassalamu’ala rosulillahi wa’ala alihi wasohbihi ajma’in” ini sholawat dan salam yang pendek, kita boleh panjangkan lagi
 Setelah itu barulah kita meminta kepada Allah SWT sesuai dengan yang di inginkan.

Dalam sebuah hadits yang shoheh di riwayatkan at tirmidzi..

عَنْ فَضَالَةَ بْنِ عُبَيْدٍ قَالَ: بَيْنَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَاعِدًا إِذْ دَخَلَ رَجُلٌ فَصَلَّى فَقَالَ: اَللّهُمَّ اغْفِرْلِيْ وَارْحَمْنِيْ، فَقَالَ رَسُوْلَُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَجِلْتَ أَيُّهَا الْمُصَلِّيْ إِذَا صَلَّيْتَ فَقَعَدْتَ فَاحْمَدِاللهَ بِمَا هُوَ أَهْلُهُ وَصَلِّ عَلَيَّ ثُمَّ ادْعُهُ قَالَ ثُمَّ صَلَّى رَجُلٌ آخَرُ بَعْدَ ذَلِكَ فَحَمِدَ اللهَ وَصَلَّى عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّهَا الْمُصَلِّي ادْعُ تُجَبْ.

Dari Fadhalah bin ‘Ubad Radhiyallahu anhu, ia berkata: “Ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam keadaan duduk-duduk, masuklah seorang laki-laki. Orang itu kemudian melaksanakan shalat dan berdo’a: ‘Ya Allah, ampunilah (dosaku) dan berikanlah rahmat-Mu kepadaku.’ Maka, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Engkau telah tergesa-gesa, wahai orang yang tengah berdo’a. Apabila engkau telah selesai melaksanakan shalat lalu engkau duduk berdo’a, maka (terlebih dahulu) pujilah Allah dengan puji-pujian yang layak bagi-Nya dan bershalawatlah kepadaku, kemudian berdo’alah.’ Kemudian datang orang lain, setelah melakukan shalat dia berdo’a dengan terlebih dahulu mengucapkan puji-pujian dan bershalawat kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepadanya, ‘Wahai orang yang tengah berdo’a, berdo’alah kepada Allah niscaya Allah akan mengabulkan do’amu.’”

2. Berbaik sangka

Mungkin kita sudah berdoa berkali-kali, berhari hari, berbulan-bulan dan bertahun-tahun tetapi apa yang kia minta itu tak kunjung di kabulkan oleh Allah SWT. Dalam keadaan seperti itu tetaplah berbaik sangka kepada Allah. Percayalah, yakinlah bahwasannya apabila Allah belum mengabulkannya itulah yang terbaik bagi kita.

Bukan berarti ketika do’a kita belum di kabulkan itu kita belum mendapatkan kebaikan, tetapi kalau Allah segera mengabulkan do’a apa yang kita minta, itu menjadi yang tidak baik buat kita. Karena bukan kita yang mengetahui waktu yang tepat kapan doa itu di kabulkan. Tetapi Allah SWT mengetahui waktu yang tepat.

Allah swt menghendaki dari hambanya untuk tetap berbaik sangka kepadaNya, sebab apapun yang Allah kehendaki pasti ada hikmah di baliknya. Seorang hamba yang berdoa walaupun sudah sangat lama berdoa tetaplah dalam keadaan yakin. Jangan pula karena sudah bertahun-tahun berdoa kemudian berburuk sangka.
 “Berdo’alah dalam keadaan yakin bahwa do’amu itu akan di kabulkan oleh Allah SWT”.

3. Akuilah dosa

Kita ini adalah seorang hamba, manusia biasa yang pastinya tak akan lepas dari dosa. Sebaiknya kita memohon ampun kepada Allah sebelum berdo’a. “ya Allah, ini hamba yang berdosa, yang telah menganaiaya diri, yang telah banyak melakukan kesalahan dan kekhilafan, ampunilah dosa-dosa hamba ya Allah..Robana dzolamna angfusana wa illam taghfirlana watarhamna lanakunanna minal khosirin”.

Do’a ini untuk minta ampunan Allah, doa bertaubat dan apabila Allah mengampuni semua dosa dosa kita kemudian Allah menerima taubat kita dan kita kembali dalam keadaan bersih suci, kemudian jika kita berdo’a maka do’a akan dikabulkan. Karena doa yang tertolak di sebabkan oleh dosa. Bersihkan dosa dahulu sebelum berdo’a.

4.  Bersungguh-sungguh

Do’a itu adalah permintaan maka seharusnya di lakukan dengan sungguh sungguh agar mendapatkannya. Seperti kita kepada orang tua kita ketika meminta sesuatu. Kita merengek rengek hingga orang tua kita memberikan apa yang kita minta itu.

Meminta itu harus selaras antara hati dan ucapannya. Ada ucapan yang tidak di iringin dengan hati itu namanya tidak bersungguh-sungguh.

Berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari Anas bin Malik Radhiyallahu anhu, bahwasanya ia berkata,

“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِذَا دَعَا أَحَدُكُمْ فَلْيَعْزِمِ الْمَسْأَلَةَ وَلاَيَقُوْلَنَّ اللّهُمَّ إِنْ شِئْتَ فَأَعْطِنِيْ فَإِنَّهُ لاَ مُسْتَكْرِهَ لَهُ.

‘Apabila salah seorang di antara kalian berdo’a maka hendaklah ia bersungguh-sungguh dalam permohonannya kepada Allah dan janganlah ia berkata, ‘Ya Allah, apabila Engkau sudi, maka kabulkanlah do’aku ini,’ karena sesungguhnya tidak ada yang memaksa Allah.”

Maksud dari bersungguh-sungguh dalam berdo’a adalah terus-menerus dalam meminta dan memohon kepada Allah dengan mendesak. Namun jangan pernah memaksa Allah, karena kita ini hanyalah hamba yang memohon & meminta belas kasihan maka tunjukkanlah kesungguhan kita di dalam meminta. Jangan pula kita yang menetapkannya seperti memaksa Allah SWT mengabulkan do’a.

5. Ulangi doa 3x

Menigakalikan do’a dalam permohonan yang kita harapkan ini adalah sunnah karena rasulullah telah mencontohkan & melakukannya.

Telah diriwayatkan dengan shahih dalam as-Sunnah, sebagaimana hadits riwayat Muslim yang panjang dari Sahabat Ibnu Mas’ud Radhiyallahu anhu, ia berkata,

فَلَمَّا قَضَى النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلاَتَهُ رَفَعَ صَوْتَهُ ثُمَّ دَعَا عَلَيْهِمْ وَكَانَ إِذَا دَعَا دَعَا ثَلاَثاً وَإِذَا سَأَلَ سَأَلَ ثَلاَثاً ثُمَّ قَالَ: اَللّهُمَّ عَلَيْكَ بِقُرَيْشٍ، اللّهُمَّ عَلَيْكَ بِقُرَيْشٍ، اللّهُمَّ عَلَيْكَ بِقُرَيْشٍ.

‘Setelah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam selesai dari shalatnya, beliau mengeraskan suaranya, kemudian mendo’akan kejelekan bagi mereka dan apabila Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berdo’a, beliau ulang sebanyak tiga kali dan apabila beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam memohon, diulanginya sebanyak tiga kali kemudian beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam berdo’a: ‘Ya Allah, atas-Mu kuserahkan kaum Quraisy, Ya Allah, atas-Mu kuserahkan kaum Quraisy, Ya Allah, atas-Mu kuserahkan kaum Quraisy.’

Dalam hadits ini do’a nya adalah agar Allah memberi pembalasan kepada kaum qurais yang telah menindas, menganiaya dan membunuh orang orang beriman. Bahkan rasulullah juga akan di bunuhnya. Suatu ketika malam yang telah di tetapkan untuk membunuh rasul, Allah perintahkan rasulullah untuk berhijrah.

Kemudian rasulullah pun berhijrah ke kota madinah. Dalam keadaan seperti itu rasulullah berdo’a. Doanya adalah “Allahumma ‘alaika bi qurais” “Allahumma ‘alaika bi qurais” “Allahumma ‘alaika bi qurais” artinya Ya Allah, atas-Mu kuserahkan kaum Quraisy. Rasul mengulangnya sebanyak 3 kali. Ini mengartikan bahwa do’a yang di ulangi sebanyak 3 kali itu di sunnahkan pada doa’doa yang kita ingin sekali do’a itu dikabulkan.

6. Berdoa dengan lafaz singkat, jelas dan maknanya luas

Janganlah berdoa seperti curhat. Kira kira boleh seperti itu? Boleh, silakan saja. Tetapi sebaik baiknya do’a adalah singkat, padat dan maknanya luas. Seperti apa contohnya? “Robbana atina fidunya hasanah, wafil akhiroti hasanah waqina ‘azabannar

Dari Hadits riwayat imam abu daud, Rasulullah sangat menyukai sekali do’a itu adalah doa yang pendek dan rasulullah meninggalkan perkataan yang panjang panjang yang sudah diikuti oleh perkataan yang pendek.

7. Dimulai dari diri sendiri

Mulailah do’a untuk diri kita terlebih dahulu kemudian untuk orang lain. contohnya “Allahummaghfirli” ya allah ampunilah aku “waliwalidaiya” dan juga ampunilah kedua orang tua ku “warhamhuma kama robayani soghiiroo..” Jadi do’a ini di mulai dari memohon untuk diri sendiri dahulu barulah kemudian di ikuti untuk doa orang lain.

Allahumaghfirli walil mukminin” Ya Allah berilah ampunan kepada ku dan juga kepada orang orang beriman. Mulai dari diri kita sendiri barulah di ikuti doa untuk orang lain. Kecuali apabila kita berada di hadapan jenazah.

Ketika kita dihadapan jenazah kita do’akan si mayat itu terlebih dahulu baru untuk kita. “Allahumagh firlahu warhamhu wa’afihi wa’fu’anhu”. “Allahumma latahrimna ajrohu wala taftinna ba’dahu waghfirlana walahu”. Nah kita dahulukan do’a untuk si mayat baru kita sendiri karena itulah yang di perlukan si mayit dari kita yang masih hidup.

Setelah itu berdoa untuk kita yang berkaitan dengan si mayat. Misalnya “Ya Allah jangan halang pahala yang telah di buat si mayat untuknya dan juga untukku” Karena ketika si mayat hidup dahulu berjasa (Misal pak usatad/guru/dll) dan bermanfaat untuk hamba" Kita do’a-kan agar amal tersebut di terima menjadi pahala yang akan menyenangkannya.

8. Pilih waktu yang tepat

Ada waktu waktu yang tepat untuk berdo’a yaitu sepertiga malam yang terakhir. Karena Allah turun ke langit dunia dan melihat ada tidak hambanya yang memohon ampunan maka Allah akan ampuni, ada tidak yang meminta kepada Allah maka Allah akan kabulkan / beri, ada tidak yang bertaubat maka Allah akan ampuni dosanya. Maka waktu yang paling baik berdo’a adalah di sepertiga malam terakhir.

Selain itu kapan lagi? Ada beberapa waktu lain di antaranya ; Diantara azan dan iqomah, ketika turun hujan, ketika di timpa musibah, ketika musafir, ketika akan berbuka puasa, dst. Ini ada pembahasan khusus yang dapat di terangkan dalam sebuah artikel “waktu waktu terbaik untuk berdo’a

Bulan ramadhan juga termasuk waktu yang baik untuk berdo’a khususnya di 10 malam terakhirnya. Apalagi berdo’a di malam lailatul Qadr ini merupakan waktu paling baik (terbaik dari yang baik) untuk berdo’a.

9. Menghadap kiblat & Mengangkat tangan

Ada yang berdo’a tetapi tidak mengangkat tangan, memang ini bukanlah syarat sah berdo’a. Bukan berarti orang yang tak mengangkat tangan itu tidak sah doanya, tetapi mengangkat tangan ini adalah adab di dalam berdo’a.

Kemudian apabila kita mampu untuk menghadap kiblat di tempat itu, maka hadaplah ke kiblat. Ini dilakukan rasulullah ketika di arafah, ini juga dilakukan rasulullah di mina selepas melempar di jamarat dan ini dilakukan rasulullah ketika perang badar. Maka dapat di simpulkan bahwa mengangkat tangan dan menghadap kiblat adalah adab di dalam berdo’a.

Salah satu riwayat doa mengangkat tangan

كُنْتُ رِدْفَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِعَرَفَاتٍ «فَرَفَعَ يَدَيْهِ يَدْعُو

“Aku pernah dibonceng oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam di Arafah. Di sana beliau mengangkat kedua tangannya lalu berdoa” (HR. An Nasa’i 3993, Ibnu Khuzaimah 2824, di shahihkan Al Albani dalam Shahih Sunan An Nasa’i)

Kemudian hadits riwayat yang lain

إِنَّ اللَّهَ حَيِيٌّ كَرِيمٌ يَسْتَحْيِي إِذَا رَفَعَ الرَّجُلُ إِلَيْهِ يَدَيْهِ أَنْ يَرُدَّهُمَا صِفْرًا خَائِبَتَيْنِ

“Sesungguhnya Allah itu sangat pemalu dan Maha Pemurah. Ia malu jika seorang lelaki mengangkat kedua tangannya untuk berdoa kepada-Nya, lalu Ia mengembalikannya dalam keadaan kosong dan hampa” (HR. Abu Daud 1488, At Tirmidzi 3556, di shahihkan oleh Al Albani dalam Shahih Al Jaami’ 2070)

Allah itu malu jika tidak memberi kepada seorang hamba yang berdoa. Allah akan beri sebelum seorang hamba tersebut menurunkan tangannya.

Adapun cara mengangkat tangan yang betul adalah agak merapatkan kedua telapak tangan ini, sebatas dengan muka kemudian wajah menghadap ke arah telapak tangan dan tubuh menghadap ke kiblat.

10. Berdo’a dengan suara merendah

Jangan berteriak teriak & jangan meninggikan suara karena Allah yang kita seru adalah Allah yang Maha mendengar. Allah tidak pekak & tidak tuli. Tetapi Allah itu maha mendengar walaupun dengan suara yang rendah & suara yang pelan itu adalah cara doa yang terbaik.

Katakanlah: "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al asmaaul husna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu".  (Al Isra 110)

11. Berharap kepada Allah

Dalam waktu yang sama, cemas dan takutlah apabila Allah tidak mengabulkan do’a itu. Berdoa ketika dalam keadaan takut dan harap.

Contohnya yaitu terdapat di dalam kisah nabi zakaria yang berdo’a meminta Anak padahal usianya telah lanjut serta istrinya yang mandul.. Ini terdapat di dalam al qur’an surah Al Anbiya 90

Maka Kami kabulkan doanya, dan Kami anugerahkan kepadanya Yahya dan Kami jadikan istrinya dapat mengandung. Sungguh, mereka selalu bersegera dalam (mengerjakan) kebaikan dan mereka berdoa kepada Kami dengan penuh harap dan cemas. Dan mereka orang-orang yang khusyu' kepada Kami. (QS Al Anbiya 90)

Allah memperkanankan do’a nabi zakaria itu di karenakan nabi zakaria sangat berharap dan takut. Berharap Allah memberikan Anak kepadanya dan takut apabila Allah tidak memberikan anak kepadanya. Sehingga kelihatan sangat bergantungannya ia kepada Allah SWT. Maka Allah memberikan anak yaitu nabi yahya

12. Iringi dengan beramal sholeh

Jangan hanya berdo’a saja, tetapi kita juga sebaiknya beramal sholeh. Amal sholeh yaitu apa saja yang bisa kita lakukan umpamanya meminta kesebuhan dari penyakit, kita berdo’a. Tak cukup sampai disitu, tetapi kita berusaha ke dokter, makan obat, jaga kesehatan, ikhtiar. Amalan sholeh seperti sedekah, berinfaq, baca al quran, silaturahmi dll itu harus di hidupkan agar do’a kita cepat dikabulkan

13. Hindari meminta yang buruk

Biasanya kita meminta untuk diri sendiri yang baik. Dan yang buruk untuk orang lain. “Jangan sekali kali mendo’akan yang buruk kepada orang lain” Kita tidak boleh mendo’akan keburukan kepada orang lain, tetapi do’akanlah yang baik baik saja.

Tetapi ada hal yang boleh berdo’a untuk mereka yang berbuat jahat dengan tujuan agar tidak semakin banyak orang yang di dzalimi akibat kajahatannya tersebut.  Misalnya seperti ini; “ya Allah, celakakanlah orang – orang kafir, orang orang munafiq dan orang orang yang mengadakan sesuatu (kejahatan) di dalam islam ini, celakakanlah mereka, binasakanlah mereka itu sebinasa binasanya”.

Nah do’a ini boleh kita gunakan misalnya di tujukan untuk kaum bangsa yahudi / Israel yang menjajah di palestina. Agar rakyat palestina tidak terus di tindas. Mereka saudara kita juga seagama. Ini bukan mendo’akan keburukan buat orang lain, tetapi jika mereka tidak berhenti melakukan kerusakan dan kejahatan maka akan bertambah banyak kejahatan yang akan mereka perbuat.

Berlaku juga untuk diri sendiri. Berdo’a keburukan untuk diri sendiri juga tidak boleh. Misalnya mengeluh karena nasibnya yang sulit sehingga meminta untuk cepat di cabut nyawanya atau di matikan. Itu tidak boleh.

14. Menjaga makan dan minum

Jangan sampai makan dan minum kita itu dari rezeki yang haram. Jika harta yang kita makan itu dari hasil haram, makan, minum, pakaian dll, maka sebanyak apapun doa kita di sepanjang malam tidak akan di terima Allah doanya. Di bulan ramadhan sekalipun kita berdo’a, do’a tidak akan terkabul. Dari mana dalilnya? Tentu dari Rasulullah SAW yang di riwayatkan imam muslim.

Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّبًا وَإِنَّ اللَّهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِينَ بِمَا أَمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِينَ فَقَالَ ( يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا إِنِّى بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ) وَقَالَ (يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ) ». ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ يَا رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِىَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ

“Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah itu thoyib (baik). Dia tidak akan menerima sesuatu melainkan yang baik pula. Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada orang-orang mukmin seperti yang diperintahkan-Nya kepada para Rasul. Firman-Nya, ‘Wahai para Rasul! Makanlah makanan yang baik-baik (halal) dan kerjakanlah amal shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan’. Dan Allah juga berfirman, ‘Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah rezeki yang baik-baik yang telah kami rezekikan kepadamu’. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan tentang seroang laki-laki yang telah lama berjalan karena jauhnya jarak yang ditempuhnya. Sehingga rambutnya kusut, masai dan berdebu. Orang itu mengangkat tangannya ke langit seraya berdo’a, ‘Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku’. Padahal, makanannya dari barang yang haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram dan diberi makan dengan makanan yang haram, maka bagaimanakah Allah akan mengabulkan do’anya?” (HR. Muslim)

Jadi ada perintah Allah kepada rasul dan perintah itu juga untuk orang orang beriman. Contohnya adalah makan yang halal halal saja. Maka kita makan dari yang halal seperti perintah tersebut. Allah Maha tahu, maka setiap apa yang kita buat secara terang-terangan atau sembunyi sembunyi pastilah Allah tahu.

Maka dari itu jagalah setiap perbuatan kita, makanan kita, minuman kita dan prilaku kita agar tetap dalam kebaikan. Dan dengan seperti itu akan mudah do'a dikabulkan oleh Allah. Allah akan malu apabila tidak mengabulkan do'a dari hambanya yang taat.

Di kutip dari ceramah DR Mustafa Umar LC. MA

Jangan lewatkan informasi islami terbaru, kami dikirim via email anda

0 Response to "Adab-adab dalam berdo’a agar cepat di kabulkan"